Responsive Banner design

Nasi Tiwul adalah

Tiwul Instan
`           Nasi tiwul adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong/ketela pohon, yang umumnya masih diolah secara tradisional oleh para penduduk. Tapi sekarang ini sudah ada tiwul yang berbentuk kemasan, namanya tiwul instan,
Umbi singkong (ketela pohon/cassava) sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang cukup penting sebagai sumber asupan karbohidrat.

Selama ini masyarakat di pedesaan biasanya mengkonsumsi singkong dengan cara dimasak langsung (direbus, dikukus dan digoreng) atau dikeringkan terlebih dahulu di bawah terik matahari untuk dijadikan gaplek. Sebelum dimasak, gaplek biasanya ditumbuk terlebih dahulu menjadi tepung gaplek untuk selanjutnya dimasak dengan cara dikukus menjadi makanan yang dikenal dengan sebutan tiwul.
Sebagian masyarakat di pedesaan ada juga yang memanfaatkan umbi singkong sebagai bahan dasar pembuatan tape (di wilayah Jawa Barat dikenal dengan istilah peuyeum sampeu) melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Produk makanan berbahan baku umbi singkong khususnya goreng singkong dan tape sebetulnya sudah cukup memasyarakat sebagai makanan ringan yang banyak dijajakan oleh para pedagang makanan gorengan.

Berbeda dengan gorengan umbi singkong yang relatif banyak dikenal anggota masyarakat, makanan tiwul sampai saat ini masih belum begitu populer di masyarakat, terutama di perkotaan mengingat proses pembuatannya yang relatif cukup memakan waktu. Namun dari sisi pembentukan cadangan pangan, cara pembuatan tiwul yang melalui tahapan pembuatan gaplek sebetulnya memiliki kelebihan dibandingkan dengan konsumsi umbi singkong secara langsung. Sebab, gaplek bisa tahan disimpan lebih lama ketimbang disimpan dalam bentuk umbi singkong biasa.

Gaplek singkong yang diolah secara tradisional menjadi tiwul selama ini belum begitu dikenal sebagai sumber bahan makanan pokok masyarakat. Selain karena proses pembuatannya yang cukup memakan waktu, tiwul tradisional juga memiliki kandungan gizi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya
Namun demikian dari sisi ketahanan pangan, pemberdayaan tiwul sebagai alternatif sumber makanan tetap perlu diperhitungkan. Lebih-lebih apabila sentuhan teknologi dapat mengatasi kendala ketidakpraktisan dan lamanya waktu proses penyiapan makanan tiwul. Sentuhan teknologi kembali diharapkan dapat mengatasi persoalan rendahnya kandungan gizi dalam bahan makanan tiwul melalui proses fortifi kasi (pengayaan kandungan nutrisi dengan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia).

Pemberdayaan tiwul sebagai salah satu alternatif sumber makanan bagi masyarakat diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebab, pemberdayaan tiwul sebagai sumber alternatif makanan masyarakat dapat mensukseskan program diversifi kasi pangan di dalam negeri. Dengan demikian, pemberdayaan tiwul dapat turut mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sejumlah bahan pangan utama seperti beras, terigu, jagung, kedelai dll.

Penelitian terkini tentang tiwul instan :

a.       Studi pembuatan kudapan tiwul instan dari tepung ubi kayu (Manihot utilissima) varietas kaspro dengan penambahan berbagai jenis tepung kacang-kacangan.
b.      Nutrifikasi tiwul instan dengan tepung telur (kajian dari kadar protein dan sifat organoleptik)
c.       Potensi, kendala dan peluang pengembangan agroindustri berbasis pangan lokal ubi kayu
Dalam perkembangannya, tiwul dapat menjadi pangan alternatif atau makanan fungsional yang dapat memembus kalangan menengah perkotaan layaknya roti atau mie. Hal ini dapat terwujud dengan lahirnya produk tiwul instan yang dikemas dengan kemasan plastik yang menarik. Selain memperpanjang masa simpannya, diharapkan dengan ditawarkannya produk siap saji dalam bentuk tiwul instan akan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat untuk mengkonsumsinya, sehingga tujuan dari penganekaragaman pangan yang mendukung terciptanya ketahanan pangan dapat terwujud.

Cara pembuatan tiwul instan:
Bahan :
•Ubi kayu kuning
•Tepung tempe
Alat-alat :
•Seperangkat alat dapur
•Kompor
•Penggiling
Proses Pembuatan:
1)      Persiapan bahan meliputi, pengupasan, pemotongan dan pencucian, kemudian dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering hingga kering (ka. 12%).
2)      Setelah ubi kayu kering dilakukan penggilingan hingga menjadi tepung.
3)      Tepung gaplek dicampur secara merata dengan tepung tempe (15%).
4)      Pengukusan dilakukan untuk mematangkan adonan dan dilakukan selama 20-25 menit dengan suhu 85-90°C sehingga dihasilkan tiwul.
5)      Tiwul yang telah dikukus dikeringkan kembali dalam oven atau sinar matahari sehingga cukup kering (diperoleh tiwul instan), sebelum dikemas tiwul harus didinginkan terlebih dahulu pada suhu ruang.


2.      Gatot Instan
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, orang mengenal gatot sebagai makanan orang susah. Jika beras mahal atau sawah mengalami kekeringan, orang desa masih sering mengonsumsi makanan olahan singkong ini. Kita masih bisa menjumpai makanan ini di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Wonogiri di JawaTengah, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Blitar di Jawa Timur. Bahkan pada saat penjajahan Jepang, gatot pernah menjadi makanan pokok orang-orang desa karena sulitnya mendapatkan beras pada saat itu.
Dari tampilannya, gatot memang membuat beberapa orang tidak berselera untuk memakannya karena warnanya yang hitam dan lengket. Gatot sendiri sebenarnya berasal dari gaplek (singkong -Manihotesculenta/Manihot utillisima- yang telah dikupas dan dikeringkan), namun dipilih yang kehitaman. Belum jelas juga mengapa warnanya bisa kehitaman. Beberapa sumber mengatakan, warna tersebutdiperoleh dari semacam jamur (kapang) yang tumbuh akibat proses penjemurannya yang sangat lama(sekitar 1 minggu) dan disertai proses menghujan-hujankan atau dapat pula diperoleh dari prosespemeraman dalam wadah tertutup hingga berjamur. Keberadaan jamur pada singkong, menyebabkanterjadinya proses fermentasi yang membuat pati dalam singkong rusak dan (mungkin) lebih mudahdicerna. (darikompas, dengan perubahan)
Walaupun makanan ini terlihat ‘ekstrim’, namun sampai saat ini jarang ada laporan terjadinyakeracunan. Satu-satunya laporan keracunan yang didapat, keracunan tersebut disebabkan karena padasaat penjemuran gaplek yang akan dijadikan gatot mengalami kontaminasi limbah karena dijemur ditepi sungai. Malah, menurut dosen IBM (ilmu bahan makanan) di kampus (aku lupa siapa.. oh,dosen,, maafkan muridmu.. :D) singkong yang telah dikeringkan (dengan proses yang bersih) lebihaman dikonsumsi dari singkong biasa, karena pada saat pengeringan, racun alami pada singkong ;linamarin dan lotaustralin (jenis racun sianida) akan ikut menguap.Proses pembuatannya :Membuat gatot diawali dengan proses merendam gaplek yang kehitaman dalam waktu semalaman.Setelah itu, air rendamannya dibuang dan gaplek hitamnya kemudian dicuci bersih dan dikecil-kecilkan. Karena sudah mengalami perendaman, gaplek jadi mudah untuk dipotong-potong. Proses selanjutnya, gaplek hitam lunak yang sudah dicuil-cuil itu kemudian ditanak, layaknya menanak nasi.Sekitar dua jam kemudian, diangkat dari tungku serta ditata dalam tampah agar cepat dingin. (dari suara merdeka.com dengan sedikit perubahan)
Kandungan gizi :Kandungan asam amino atau protein dalam gatot lebih besar daripada pada singkong, karenakeberadaan jamur yang memproduksi asam amino dari bahan pati singkong.Nilai gizi gaplek sendiri sebagai sumber karbohidrat lebih tinggi dibandingkan beras. Setiap 100 gr mengandung 35,3 gram. Namun, kandungan zat lain yang terdapat pada singkong (vitamin danmineral) relatif lebih kecil daripada beras, terutama setelah pengolahan. Meskipun begitu, singkong danolahannya memiliki kandungan serat yang lebih tinggi daripada beras. Oleh karena itu perlu diolahmenjadi makanan pelengkap dengan cara mengkombinasikan dengan pangan lainnya yang mempunyainilai gizi lebih tinggi maka akan sangat bermanfaat sebagai bahan pangan.
Cara membuat Gatot instan:
Bahan:
½ kg     gathot instant
2 ltr       air
½ btr     kelapa parut, kukus.
½ sdt    garam halus.


Cara membuatnya:
1. Rendam Gathot (gaplek) dalam air selama 30 menit, angkat, tiriskan.
2. Kukus dalam dandang yang sudah beruap selama 20 menit.
3. Sajikan bersama kelapa parut.
4. Jika suka, Gathtot bisa juga diberi gula jawa secara acak saat dikukus.

Resep Memasak Nasi Tiwul

Nasi Tiwul merupakan makanan yang berasal dari ketela pohon atau singkong. Tiwul memiliki rasa hambar seperti nasi, tiwul ini juga cukup mengenyangkan sehingga bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Biasanya Nasi Tiwul di konsumsi bersama dengan sayur dan lauk yang memiliki cita rasa asin dan pedas. Seperti resep Nasi Tiwul dibawah ini, lauk pauk pendamping Nasi Tiwul berupa Sayur Pedas Pari Asap yang beraroma khas ikan pari asap dengan rasa segar dan pedas, juga ada Tempe Pedas yang gurih dan terasa pedas sesuai nama resepnya dan terakhir adalah Ikan Asin Kacangan yang bercita rasa asin dan crunchy.

Resep Nasi Tiwul

 
Waktu persiapan
Waktu memasak
Waktu total
Penulis:
Macam resep: Main
Cuisine: Indonesia
Saran penyajian: 5
Bahan-bahan
Nasi Tiwul
  • 500 gram tiwul instan
  • 150 ml air
Sayur Pedas Pari Asap
Bahan:
  • 300 gram ikan pari asap, potong dadu 3 cm x 4 cm, goreng
  • 200 gram tahu, potong dadau 3 cm x 4 cm, goreng
  • 200 gram tempe, potong dadu 3 cm x 4 cm
  • 200 ml air
  • 250 ml santan kental dari 300 gram kelapa parut
  • 8 kuntum kemangi
  • 5 sdm minyak goreng
Bumbu:
  • 5 siung bawang putih, iris
  • 8 siung bawang merah,iris
  • 4 cm lengkuas
  • 3 buah cabai merah besar, iris serong
  • 3 buah cabai hijau besar, iris serong
  • 15 buah cabai rawit
  • 2 buah tomat hijau mentah, potong dadu
  • 3 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1.5 sdt garam
  • 2 sdt gula pasir
Tempe Pedas
Bahan:
  • 250 gram tempe, potong korek api
  • 2 sdm kecap manis
  • 200 ml air
  • 6 sdm minyak goreng
Bumbu, haluskan:
  • 5 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 10 buah cabai rawit
Bumbu pelengkap:
  • 2 lembar daun salam
  • 4 cm lengkuas, memarkan
  • 1 sdt gula pasir
  • 1 sdt garam
Ikan Asin Kacangan
  • 3 ekor ikan asin kacangan ukuran sedang, potong lebar
  • 250 ml minyak goreng
Cara membuat
Nasi Tiwul
  1. Percikkan 25 ml air pada tiwul instan sambil dipilin agar tiwul sedikit menggumpal
  2. Kukus tiwul yang sudah dipilin sambil sesekali diperciki air ± 75 ml. kukus terus ± 30 menit hingga matang. Angkat dan sajikan
Sayur Pedas Pari Asap
  1. Tumis bawang putih, bawang merah, dan lengkuas hingga harum. Tambahkan tahu dan tempe, aduk rata. Masukkan air dan bumbu lainnya, aduk, masak hingga mendidih
  2. Masukkan ikan pari dan santan, masak hingga matang. Sesaat sebelum diangkat, taburkan kemangi
Tempe Pedas
  1. Tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan air, masak hingga mendidih
  2. Masukkan tempe menjes, kecap, dan bumbu pelengkap, aduk masak hingga matang dan air habis. Angkat dan sajikan
Ikan Asin Kacangan
  1. Cuci ikn asin sebentar, jangan direndam
  2. Goreng ikan asin dalam minyak cukup banyak di atas api kecil hingga kering. Angkat dan tiriskan

Sesekali jika Anda bosan dengan nasi beras tidak ada salahnya untuk coba membuat resep nasi tiwul ini, walaupun kandungan gizi tiwul lebih rendah disbanding nasi namun lauk pendamping tiwul pada resep ini sangat bergizi dan mengandung protein yang baik untuk tubuh. Ditambah dengan cita rasa khas Nusantara yang otentik pasti membuat sajian Nasi Tiwul ini menjadi sajian yang berbeda dan istimewa.

Sumber Gambar: dhea31.blogspot.com

sumber artikel:http://www.bacaresepdulu.com/resep-nasi-tiwul/

Proses Cara Pembuatan Tiwul Instan


Negara Indonesia adalah Negara sedang berkembang yang sampai saat ini masih tetap berusaha untuk selalu mencapai pembangunan nasional secara berkelanjutan. Dalam kaitannya pencapaian pembangunan nasional yang berkelanjutan tersebut maka langkah kongkrit yang harus dilakukan dahulu adalah dengan pencapaian tujuan pembangunan nasional itu sendiri, salah satunya yaitu dengan penanggulangan kemiskinan.
Wakil Presiden Bank Dunia, J. Kassum, untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik telah mengumumkan bahwa (pada tahun 2001) lebih kurang tiga per lima (60%) penduduk Indonesia saat ini hidup di bawah garis kemiskinan, sementara 10-20% hidup dalam kemiskinan absolut (extreme poverty). Masih berkaitan dengan hal tersebut bahwa Negara Indonesia dengan tingkat penduduk terbanyak ke empat di dunia, komposisi terakhir adalah 40% penduduk berusia di bawah 40 tahun, lebih kurang 32% tinggal di kota (68% tinggal di desa), lebih dari 50% adalah penduduk perempuan, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk keseluruhan 1,97% per tahun. 


Perempuan adalah bagian dari anggota rumah tangga yang mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam lingkup produktif (public), meskipun ada anggapan dari masyarakat bahwa bahwa perempuan itu irrasional atau emosional yang mengakibatkan perempuan tidak bisa tampil memimpin sehingga berakibat munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting. Namun pada kenyataannya mereka tidak selalu menggantungkan segala sesuatunya dari suami atau kaum laki-laki. Mereka mampu untuk terjun dan menekuni rutinitas pekerjaan lingkup public selayaknya kaum laki-laki, dengan memperoleh upah sebagai jerih payah dalam bekerja. 
Sejarah menunjukkan bahwa perempuan dan kerja public sebenarnya bukan hal baru bagi perempuan Indonesia terutama mereka yang berada pada strata menengah ke bawah. Di pedesaan, perempuan pada strata ini mendominasi sector pertanian, sementara di perkotaan sector industri tertentu didominasi oleh perempuan. Di luar konteks desa-kota, sector perdagangan juga banyak melibatkan perempuan. Data sensus penduduk tahun 1990 menunjukkan bahwa sector pertanian adalah sector yang terbesar dalam menyerap tenaga kerja (peranan) perempuan yaitu 49,2%; diikuti oleh sector perdagangan 20,6%; dan sector industri manufaktur 14,2% (dikutip dari Swara Rahima, 2005). Seperti kita amati bersama dan tidak pula dapat dipungkiri bahwa tidak menutup kemungkinan (bahkan begitu nyata), pada tahun-tahun sekarang ini perempuan pada nilai/ tingkat persentase yang begitu tinggi tetap pada kondisinya dalam menempati level peranan dalam berbagai bidang tersebut.
Menanggapi realitas di atas maka pemberdayaan terhadap perempuan adalah keputusan maupun solusi yang sangat penting dan tepat untuk diwujudkan. Salah satu bentuk pemberdayaan yang dilakukan yaitu pencanangan kegiatan agribisnis. Alasan pengalokasian pemberdayaan perempuan dalam kegiatan agribisnis, karena agribisnis merupakan wawasan yang berpotensi besar dalam strategi pencapaian pembangunan pertanian yang berkelanjutan, dan kaum perempuan sebagai penduduk mayoritas di negara ini merupakan penentu dari keberhasilan pencapaian pembangunan pertanian tersebut.



KORELASI POSITIF ANTARA PEREMPUAN DENGAN BISNIS PANGAN
Ibu rumah tangga merupakan manajer yang handal dalam penerapan kehidupan di masyarakat. Manajemen alamiah mereka dalam rumah tangga muncul seiring berjalannya waktu, dengan pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi. Disadari atau tidak, sebelumnya mereka secara langsung mampu dan telah terbiasa dalam penerapan aktivitas yang sekarang ini gencar disosialisasikan oleh pemerintah yang disebut sebagai diversifikasi pangan.
Kaitan antara diversifikasi pangan dengan bisnis pangan; diakui atau tidak, perempuan/ ibu rumah tangga (dalam  hal ini di daerah pedesaan) adalah sosok figure yang perlu diperhatikan dan diteladani. Hal itu karena mereka telah mampu mengetahui; mengenal; bahkan sudah seringkali melakukan aktivitas usaha yang mampu mengangkat martabat perempuan melalui proses pemberdayaan social ekonomi. Wujud proses tersebut yang dinamakan sebagai proses pengolahan hasil pertanian spesifikasi potensi wilayah yaitu ketela pohon/ ubi kayu/ singkong (pohong - Jw.). Singkatnya, aktivitas usaha yang dimaksud adalah perlakuan pasca panen ubi kayu untuk diolah menjadi makanan yang dinamakan tiwul. Menggunakan teknologi sederhana tepat guna dengan diimbangi tingkat sumberdaya manusia yang sarat dengan keterampilan dan pengalaman, maka tiwul tersebut dikemas menjadi makanan siap saji (instan). Oleh karenanya disebut sebagai tiwul instan

POTENSI DAN FAKTOR PENUNJANG USAHA TIWUL INSTAN
Potensi Usaha Tiwul Instan
Masyarakat di daerah setempat sebagian besar masih gemar mengkonsumsi tiwul dalam kesehariannya, namun demikian ternyata sampai dengan detik ini tiwul ternyata telah booming menjadi makanan pokok selingan orang-orang di daerah perkotaan
-   Adanya canangan penerapan diversifikasi pangan dari program pemerintah dalam Perpres No. 22 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) sesuai sumberdaya lokal
-   Banyaknya tersedia bahan baku tiwul berupa ketela pohon yang melimpah di daerah pedesaan

Faktor Penunjang Usaha Tiwul Instan
Faktor Teknis
-   Keterampilan dalam mengolah (memproses) bahan baku berupa ketela pohon menjadi tiwul instan telah dimiliki oleh perempuan/ ibu rumah tangga
-    Bahan baku dalam pembuatan tiwul instan melimpah
Usaha industri tiwul instan mampu menunjang aktivitas positif di sekitarnya, baik yang menyangkut aspek social maupun ekonomi masyarakat

Faktor Ekonomi
Pola usaha industri tiwul instan terjadi secara terus menerus (berkesinambungan) tanpa tergantung pada musim
-   Sudah ada pasar tetap dalam penjualan produk tersebut, dalam hal ini misalnya melalui warung, toko, dan lain-lain, baik local maupun cakupan pemasaran yang lebih luas
-   Keuntungan usaha yang diperoleh mampu sebagai pemupukan modal untuk usaha berikutnya maupun dalam menunjang perekonomian rumah tangga masing-masing perempuan/ ibu rumah tangga

Faktor Sosial
Usaha industri rumah tangga tiwul instan tidak bertentangan dengan norma masyarakat setempat
-   Usaha industri rumah tangga tiwul instan mampu meningkatkan peran serta anggota rumah tangga perempuan/ ibu rumah tangga maupun masyarakat dalam hal pengetahuan, sikap serta keterampilannya
Usaha industri rumah tangga tiwul instan diprediksi positif mampu memberikan lapangan kerja bagi masyarakat setempat pada masa yang akan datang, sehingga pengangguran diharapkan akan semakin berkurang.
sumber:http://bpppucanglaban.blogspot.com/2012/04/proses-pembuatan-tiwul-instan.html

Cara Membuat Tiwul Instan

Mengubah Tiwul Tradisional Menjadi Tiwul Instan yang Lezat dan Bergizi



Umbi singkong (ketela pohon/cassava) sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang cukup penting sebagai sumber asupan karbohidrat.


 

Selama ini masyarakat di pedesaan biasanya mengkonsumsi singkong dengan cara dimasak langsung (direbus, dikukus dan digoreng) atau dikeringkan terlebih dahulu di bawah terik matahari untuk dijadikan gaplek. Sebelum dimasak, gaplek biasanya ditumbuk terlebih dahulu menjadi tepung gaplek untuk selanjutnya dimasak dengan cara dikukus menjadi makanan yang dikenal dengan sebutan tiwul.
Sebagian masyarakat di pedesaan ada juga yang memanfaatkan umbi singkong sebagai bahan dasar pembuatan tape (di wilayah Jawa Barat dikenal dengan istilah peuyeum sampeu) melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Produk makanan berbahan baku umbi singkong khususnya goreng singkong dan tape sebetulnya sudah cukup memasyarakat sebagai makanan ringan yang banyak dijajakan oleh para pedagang makanan gorengan.
Berbeda dengan gorengan umbi singkong yang relatif banyak dikenal anggota masyarakat, makanan tiwul sampai saat ini masih belum begitu populer di masyarakat, terutama di perkotaan mengingat proses pembuatannya yang relatif cukup memakan waktu. Namun dari sisi pembentukan cadangan pangan, cara pembuatan tiwul yang melalui tahapan pembuatan gaplek sebetulnya memiliki kelebihan dibandingkan dengan konsumsi umbi singkong secara langsung. Sebab, gaplek bisa tahan disimpan lebih lama ketimbang disimpan dalam bentuk umbi singkong biasa.

Gaplek singkong yang diolah secara tradisional menjadi tiwul selama ini belum begitu dikenal sebagai sumber bahan makanan pokok masyarakat. Selain karena proses pembuatannya yang cukup memakan waktu, tiwul tradisional juga memiliki kandungan gizi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya.
Namun demikian dari sisi ketahanan pangan, pemberdayaan tiwul sebagai alternatif sumber makanan tetap perlu diperhitungkan. Lebih-lebih apabila sentuhan teknologi dapat mengatasi kendala ketidakpraktisan dan lamanya waktu proses penyiapan makanan tiwul. Sentuhan teknologi kembali diharapkan dapat mengatasi persoalan rendahnya kandungan gizi dalam bahan makanan tiwul melalui proses fortifi kasi (pengayaan kandungan nutrisi dengan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia).

produk-tiwul-instan 

Pemberdayaan tiwul sebagai salah satu alternatif sumber makanan bagi masyarakat diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebab, pemberdayaan tiwul sebagai sumber alternatif makanan masyarakat dapat mensukseskan program diversifi kasi pangan di dalam negeri. Dengan demikian, pemberdayaan tiwul dapat turut mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sejumlah bahan pangan utama seperti beras, terigu, jagung, kedelai dll.

Adalah PT Sinar Sukses Sentosa yang telah memprakarsai pembuatan tiwul instan (titan) dalam skala komersial dari bahan baku umbi singkong. Perusahaan yang berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta ini telah beroperasi sejak tahun 2002 dengan memanfaatkan hasil penelitian dan pengkajian serta technical assistance dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills.

Produk tiwul instan buatan PT Sinar Sukses Sentosa kini sudah dipasarkan di kalangan masyarakat khususnya di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta dan di sejumlah daerah lainnya. Animo masyarakat terhadap produk tiwul instan cukup tinggi terbukti dengan larisnya penjualan tiwul di wilayah-wilayah pemasaran tersebut. Hal itu menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk tiwul instan itu cukup tinggi.
Kini PT Sinar Sukses Sentosa memasarkan produk tiwul instan dalam kemasan ukuran 250 gram dan dalam kemasan ukuran 5 kg dengan menggunakan merk Rr. Srikandi. Srikandi merupakan merk tiwul instan yang didesain sangat mirip dengan tiwul tradisional, baik dalam hal bau, rasa dan tekstur. Bedanya adalah produk tiwul instan ini telah diperkaya dengan zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia seperti Vitamin A, Zat Besi, Protein dan Iodium. Perbedaan lainnya, tiwul instan Srikandi dibuat melalui proses pabrikasi yang higienis melalui sistem kontrol yang ketat dan dengan menerapkan standard mutu bahan yang ketat pula.

tiwul-srikandi 
Tiwul instan Srikandi dibuat dari bahan utama berupa tepung singkong yang diperkaya (difortifi kasi) melalui pencampuran bahan tepung jagung, vitamin dan mineral serta air. Melalui proses pengeringan tanpa menggunakan bahan pengawet, produk tiwul instan Srikandi bisa tahan disimpan sampai hampir satu tahun. Produk tiwul instan Srikandi kini sudah memiliki sertifi kat halal dari MUI dan telah lolos pengujian Badan POM.

Dengan sentuhan teknologi modern, tiwul instan Srikandi dapat menjadi bahan makanan warisan budaya asli bangsa Indonesia yang bergengsi dan kaya akan nilai gizi dan nutrisi. Cara memasaknya pun cukup praktis dan mudah serta penyajiannya hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Setiap bulannya PT Sinar Sukses Sentosa memproduksi tidak kurang dari 8,6 ton atau 500 kg per hari tiwul instan Srikandi yang terbagi dalam dua jenis produk, yaitu Srikandi rasa manis gula jawa dan Srikandi rasa tawar yang dapat ditambah rasa asin atau manis sesuai dengan selera konsumen. Selain itu, perusahaan juga memproduksi tepung singkong (cassava) dengan rata-rata volume produksi 250 ton per bulan.
Tepung singkong dimaksud berbeda dengan tepung tapioka karena tepung singkong dibuat melalui proses pengeringan bahan baku umbi singkong terlebih dahulu hingga kadar airnya menyusut tianggal 10%. Umbi singkong yang telah kering tersebut kemudian digiling hingga halus menjadi tepung singkong yang masih tetap mengandung serat umbi. Sedangkan tepung tapioka dibuat dengan cara menggiling dan memeras umbi singkong sehingga diperoleh sari pati umbi singkong yang kemudian dikeringkan menjadi tepung pati singkong.

Disadur dari : Media Industri (No.1.2008) Departemen Perindustrian RI

sumber:http://arifh.blogdetik.com/mengubah-tiwul-tradisional-menjadi-tiwul-instan-yang-lezat-dan-bergizi/

Nasi Tiwul Adalah

Tiwul adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat pulau Jawa. Namun seperti yang sobat greeners ketahui, seringkali media memberitakan tentang Nasi Tiwul dengan stigma negatif, Tiwul dianggap makanan kampung, makanan kaum marginal atau makanan orang melarat.
Nmun sebenarnya tiwul adalah makanan kedua setelah nasi bagi sebagian masyarakat Jawa, seperti Jawa Tengah, Jogja dan Jawa Timur.


Bahkan saya (admin;red) hampir setiap hari makan nasi tiwul campur beras.
Tiwul mengandung energi sebesar 342 kilokalori, protein 2,3 gram, karbohidrat 38,1 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 61 miligram, dan zat besi 7,6 miligram. Selain itu di dalam Tiwul juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tiwul, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tiwul :

Nama Bahan Makanan : Tiwul
Nama Lain / Alternatif : Ketela Oyek/gaplek
Banyaknya Tiwul yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Tiwul yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tiwul = 342 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tiwul = 2,3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tiwul = 0,1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tiwul = 38,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tiwul = 27 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tiwul = 61 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tiwul = 7,6 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tiwul = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tiwul = 0,06 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tiwul = 0 mg
Khasiat / Manfaat Tiwul : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T

Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
Riset/penelitian pada Tiwul yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Tiwul ini. Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Tiwul ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.

Tiwul Instan Srikandi Wonosari

Tiwul instan Srikandi Jogja ( makanan sehat) Mau makan sehat tidak harus mahal...

Makanan khas wonosari Jogjakarta.Tiwul Instand Srikandi.Satu-satunya di dunia yang di kemas secara MODERN, TANPA BAHAN PENGAWET DAN RASA YANG ENAK... 

Hasil olahan makanan dari tepung singkong / kasava yang di olah secara higines & modern. 
Di kemas dalam packing 250 gram [ 1 kardus= 20 pack ] 
Makanan berserat dan sehat, Baik untuk diet pengganti nasi [ hipertensi, diabetes, obesitas, dll ]

 Komposisi Tiwul Instand Srikandi:
 TErbuat dari tepung kasava / singkong pilihan + gandum + jagung + fortifikasi vitamin & mineral ; 
Ada rasa Manis Gula Jawa & Tawar ....TANPA BAHAN PENGAWET. 


 Tiwul instand Srikandi Jogja Terbuat dari tepung kasava / singkong pilihan + gandum + jagung + fortifikasi vitamin & mineral ; Ada rasa Manis Gula Jawa & Tawar ....TANPA BAHAN PENGAWET.... 

Enak sekali dimakan dengan parutan keju dan coklat meises. Humm... 
makanan bergizi yang murah meriaah ^ ^ / ....
 Enaknya di makan bersama keluarga....^ _ ^ ....

Harga  Rp 15.000/ pcs 
Harga  Rp 10.000/ lusin
ada 2 varian Rasa GULA JAWA dan TAWAR

minimal pembelian 4 pcs.(untuk memudahkan packing)


Makanan Sehat Tiwul Srikandi Jogja 

Pemesanan Hubungi Segera:

 Febri Triyanto.  



Tlpn/sms: 

085 729 762 257 / 0878 3873 0963
 

PIN BB: 2B.0796.2E


WA:0813.2726 6638 

Amazing Home Shopping
Belanja Mudah Murah dan Terpercaya 

Head Office: Salakan RT 09 Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta 55187.

 Makanan Sehat Khas Jogjakarta.... 

 Mau hidup sehat tidak harus mahal....

 Format Pemesanan: 

Nama: 
Alamat Lengkap: 
Jumlah: 

Kirim sms ke: 085.729.762.257



NB: Di cari AGEN Tiap Kota.... 
Dapatkan harga spesial bagi AGEN.... 
Khusus Jogjakarta Bisa COD... 







tag:Tiwul instand srikandi,jual tiwul instand srikandi,harga tiwul instand srikandi,makanan khas jogja,makanan khas wonosari,makanan tradisional wonosari,makanan khas indonesia,jual tiwuli instan Jakarta Barat,timur,utara,pusat,selatan,jual grosir tiwul instan,